Simak bung Haidar Aly Mahmudi
Sumber gambar: http://www.aktual.com/topik/muktamar-nu-ke-33/ |
Muktamar NU ke -33 kali ini agak unik, sistem pemilihan ketua yg dulu
lewat voting berganti dengan sistem ahlul halli wal aqdi, yang diwakili
para ahli "otomatis kyai lah" dan otomatis bisa baca
kitab. Suasananya ya panas, terutama untuk kandidat ketua, baik syuriah
maupun tanfidiyyah.
Disini ada yang berubah, kalau dulu satu orang satu suara, sekarang mirip wilayatul fakih negara iran, yaa' alasannya biar tidak ada jual beli suara.
Tahun 1994, muktamar ke - 29 adalah muktamar paling panas dan brutal. Orang - orang orde barunya Soeharto disusupken untuk mengambil alih NU. Suap dan jual beli suara begitu tak bisa disembunyikan. diluar muktamar
negara menyusupken tentara yang sebagian berpakaian banser berjumlah 1500
personil, seratus intelijen untuk "mengamankan" pengambil alihan NU.
Kyai sepuh yang dekat dengan Gus dur menangis dan berdoa agar gusti Allah
ikut campur mengamankan NU. Pemuda - pemuda anti soeharto yang berteman dengan Gus dur menyusup ikut muktamar, meski mereka bukan NU.
Voting di
mulai semua begitu tegang, pemuda pro Gus dur gelisah mondar - mandir tidak jelas, tentara siap - siap kayak mau perang saudara.
Akhirnya Gusti Allah ikut campur memenangkan Gus dur, pemuda - pemuda yang tidak
jelas NU atau bukan bergembira, lalu membuat lingkaran dan meneriakkan
yel - yel "Soeharto has to go, Soeharto has to go!!"
Muktamar
cipasung memang brutal, tapi idiologis, taktis dan menolak tunduk pada
negara, meski voting bukan demokrasi liberal tapi demokrasi bahsul
masail, setiap santri boleh berpendapat.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar