Dipenghujung senja, awal gelap hari itu mendengarkan Brotoseno Dua
Malam itu kita baru saja pulang
bawa lukisan ke pendopo pak seno dengan kariyawan dan orang yang loyal padanya
turut membantu, tadi dia bilang padaku ketika mengangkat lukisan – lukisan itu
ke atas bak mobil open cup, “Jhon jangan nggutak – nggutak lukisan ini seratus
juta, yang ini tiga ratus juta sembari menunjukan satu persatu lukisan yang
dimaksudnya” “iya pak” sahutku, “kamu seharian mandi nggak??” Tanya pak seno
“aku nggak mandi pak cuman cuci muka aja” jawabku “uh ambune” sembari menutup
hidungnya “hahahaha” dalam hatiku ketawa, sebelum dia Tanya dan setelah saya
jawab tadi nggak tutup hidung, uh aku tau semua gambar sudah terangkut diatas
bak open cup “hahahaha”
“Kamu nggak bisa, kamu dua kali baru sukses, wong
bangun pagi aja kamu nggak bisa”, lalu kusampaikan perkataannya padaku kemarin,
pada pak seno “dia bilang padaku dia lebih sukses dan lebih maju dari saya,
saya nggak bisa seperti dia katanya mas” hahahaha, “benar itu kamu nggak bisa
seperti dia, dia disiplin, gagah berani’ dia gagah berani loh anaknya, dia
berani datangi orang yang menghinanya tanpa ada niat dan tujuan perkelahian,
gimana tuh? Datang ke orang yang
ngewangi dia tanpa tujuan perkelahian, “tapi dia marahkan mas??, ya marah
iya”!! nganu kamu mulai bangun pagi aja, ada kerja nggak ada kerja pokoknya
bangun pagi itu aja dulu, Bangun pagi sholat terus mandi, habis itu sarapan
kehotel jalan kaki, kamu kebelakang ada yang kotor dibelakang kamu sapu tuh,
nanti lama – kelamaan kamu sukses, “hahahahaha” kalau nggak kamu jual sayur
besok pak eko antarin kamu kejalan magelang kulakan sayur, dua ratus ribu itu
dapat banyak, nanti kamu jam 06.00 pagi mandi pergi ke magelang diantar pakai
mobil mas eko, kamu harus sukses, kamu nggak akan pernah sukses jika bangun
pagi aja susah, ada si sigit dulu aku didik sekarang kaya mobilnya dua e’,
istrinya juga dua kurang ajar” sembari ngakak lebar “hahahahahaha”
Kalaupun
ada perbuatan kebaikan yang kita lakukan selama hidup, itu juga sumbangsih dari
karunia allah swt, juga pertolongannya karena kita beramal dengan landasan
pembacaan, penglihatan, pendengaran,
pikiran, kekuatan, kesehatan, dan anggota tubuh semuanya adalah kenikmatan
karunia allah, pantas dan agung jika ahli surga kita dengarkan perkataannya dan
memaknai dalam prilaku kehidupan, yang dikutip dalam al – qur’an surat al –
a’raf ayat 43: “Segala puji bagi allah,
yang telah yang telah menunjuki kami kepada surga ini, mereka bersyukur kepada
allah yang telah membimbingi mereka melakukan amal – amal soleh dan memasukan
mereka kedalam kenikmatan syurga yang abadi”.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar