السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Air Garam Macing Nggerngguak

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau wisatawan Nusantara ke NTT, ternyata bukan hanya pada kehadiran “Komodoensis” (buaya darat) yang terdapat di Pulau Komodo Kab.Manggarai Barat Prov.Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Masih banyak yang harus dilihat/dikunjungi, selain wisata budaya seperti tarian caci (pecut – memecut) tentunya, tetapi juga dengan kehadiran lokasi yang berlegenda. Salah satunya yang dihadirkan saat ini adalah lokasi wisata Nampar Macing yang terletak di Desa Golo Leleng Kec.Sano Nggoang Kab.Manggarai Barat.

Diceritakan, Nampar Macing yang disebut juga “Macing Nggerngguak” yang terletak di Wilayah Manggarai Barat Provinsi NTT ini, ada kaitannya dengan legenda terjadinya “Watu Wangka (perahu batu). Watu perahu ini sendiri terdampar di Wae Jare.

Dulu, ketika air laut surut.muatan di dalam perahu yang dinakhodai keluarga Tandi Tata Makulau itu (kelak jadi leluhur “Beo”(kampong) Rekas dan Bambor), tidak hanya manusia tetapi juga sekian “blasé”(=karung/sokal ) berisi garam. Untuk memudahkan perahu didorong, maka dibuanglah beberapa blasé garam. Pembuangan pertama di sebuah hamparan padang ilalang, di dekat Po’ong Cowang bagian Lengkong Indrong. Kedua di sebuah kampong dekat Kampung Tenda; ketiga di antara Golo (gunung) Lara dan Golo Bundu dekat Wae Rendong kampong Rempong, dan keempat di dekat Cunga Remus pertemuan Wae Sapo dan Wae Rendong.

Lazada Philippines 
Lokasi pembuangan garam pertama tadi, kemudian bakal munculnya “macing nggerngguk”(air garam yang sering meluap) yang kemudian dikenal dengan “Nampar Macing (Batu Cadas yang mengalir air yang mengandung garam). Pada sumber air itu, airnya selalu meriak dan rada panas.
Sumber mata air ini, terletak di pinggir jalan raya Ruteng –Labuanbajo.Jika kita mau saksikan riakan air ini, maka turunlah meski hanya sebentar,dalam satu detik, akan tiba di lokasi. Sebelum tiba, kita harus bertanya, “Nene, sudah masakkah telur di sana?” Dalam waktu singkat air dalam lokasi berdiameter 70 Cm ini memunculkan riakan yang begitu cepat. Nah, kalau kita bawa telur, masaklah di sini, dalam waktu singkat telur tadi masak dan siap dimakan.

Menurut cerita warga sekitar lokasi, air yang meriak-riak itu, berkhasiat untuk menyembuhkan segala jenis penyakit kulit. Banyak orang yang ke sana untuk menyaksikan dari dekat sekalian kalau berpenyakit kulit siramlah dengan air yang sedang riak tersebut.Yakinlah akan sembuh dan kulit kita bersih seperti sediakala. Setelah puas dengan menyaksikan panorama alam di atas dataran ini, kita melangkah ke sebelah utaranya. Selepas mata memandang panorama yang mengasikkan terbentang di mata.Dari batu cadas yang terbentang mengalirlah air yang mengalirkan air mengandung garam. warnanya putih bersih.

Sebelum pulang, alangkah indahnya kalau berpose terlebih dahulu di sini. Nampar Macing yang menghadirkan panorama menyambut Anda dengan sepenuh hati. Belum lagi hembusan angin kala senja merentang panjang, menyapu habis keringat yang membasahi tubuh kita. Jangan lupa petik “saung pepak (= daun pepak sejenis daun paku). Untuk dijadikan sayur yang enaknya dapat menambah nafsu makan. Selain itu, Anda dengan mudah menyaksikan kerbau yang sedang berkubang di dekat lokasi tersebut. Sayang sekali kehadiran kerbau – kerbau yang berkubang itu mengurangi keindahan panaorama Nampar Macing. Pasalnya, akan menghadirkan bau yang menyengat.

Catatan Perjalanan: Usman D.Ganggang

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS