السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Mudah Bicara Siru

🙌🤸🤗🙏🇮🇩👩‍🦱✍️

setelah menyimak dan mencermati perjalanan forum ke forum di desa siru ini saya menelaah sebuah pemahaman setelah berdiskusi dengan generasi #MudaMudahBicara:

apa sih kebenaran?

apa esensi forum bagi orang siru?

apa substansi forum bagi #MudaMudahBicaraSiru?

apa yang dicari dalam sebuah jamuan penting forum disiru?

atau apa itu kebenaran soal kesalahan atau kesalahan soal kebenaran?

saya ingin menuliskan begini yang telah disepakati dua teman obrol saya malam ini:

"Kebenaran dan kesalahan di forum - forum siru bukan soal esensi juga substansi konten materi yang disampaikan, namun kecenderungan konsentrasi orang lebih kepada who is talking (siapa yang ngomong),"
artinya konten materi bukan esen juga substansi, siru masih lebih care terhadap siapa yang mengutarakan materi.

kesalahan dan kebenaran bukan celah konten materi, namun kesalahan dan kebenaran merupakan melekat pada pembicara.

"the content of the material is not true nor is it wrong, the wrong and the right is the one who expresses it is a false truth"

atau

"isi materi tidak benar juga tidak salah, yang salah dan yang benar adalah siapa yang mengutarakan itu merupakan kebenaran siru"

ini ancaman bagi generasi berlian baru muncul diawal popularitas keberpihakannya pada kemaslahatan analisa yang mengarah pada akibat putusan ekskusi kebijakan publik level ruang - ruang pelayanan publik.
saya ingin mengutip yang disandarkan kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib rodhiyallah soal materi dan pengutara atau bagian opini pembicara, bahwa belia bilang gini:

أنظر ما قال ولا تنظر من قال

Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan

Senada dengan ucapan di atas, Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi rahimahullahu juga mengatakan :

أنظر إلى القول ولا تنظر إلى القائل
Perhatikanlah ucapannya jangan memperhatikan yang mengucapkan

saya ingin menggaris bawahi perhatikan konten materi yang disampaikan, neka lelo cai ata presa.
selamat menghargai pengetahuan karena menghargai materi saya kira menghargai pengetahuan.

menghargai pengetahuan sama dengan menghargai derajat diri seorang, atau derajat seorang tergantung pada penguasaan pengetahuan yang melekat padanya, cara pandang seorang terhadap cara respon sudut pandang pengetahuan adalah identitas derajat keimanan seorang.
Allah swt berfirman dalam surah Al-Mujadalah [58] ayat 11:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ini teguran berat untuk siru tersayang 

😀😀👍👍👌👌🤗🤗🙏🙏🤚🤚

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS