"Eksistensi itu mendahului esensi"
Filsafat yang ini sebenarnya rumit banget, karena
tidak cuma dalam tataran rasio dan rasa, tetapi melibatkan irfan, pancaran dari
sang wujud mutlak pada wujud yang mungkin. Inilah teosofi.
Yang menambah makin
rumit, filsafat ini perpaduan dari filsafat yunani, teologi islam terutama
mu'tazilah, asy'ariyah, syiah, filsafat islam terutama filsafat ibnu sina
tentang wujud, misykatul anwar imam al ghozali, hikmah al isyraqiyyah
suhrawardi. Dan ajaran tasawwuf terutama ibnu Arabi, abu yazid al bustami, al
hallaj.
Sebelum belajar hikmah isyraqiyyah biasanya harus
puasa 40 hari, karena filsafat ini bersifat irfani, pancaran wujud.
Teori wujud untuk awal belajar adalah teori idea
plato (Rest, motion, same, different, being) dan 10 imperatif kategoriesnya
aristoteles. Dipadukan teori wujudnya mu'tazilah, teori wujudnya ibnu sina,
teori ibnu Arabi dan temen – temennya diatas. Teori wujud al – ghazali dalam
misykatul anwar. Baru hikmah al – isyraq yang bertumpu pada wajibul wujud
nuurul anwar.
Ini dasar al asfar al arbaah, perjalanan wujud
al aly al – quddus, al – alim dari wujud murni sampai debu terkecil. Dari sinar
paling gemilang sampai benda yang tidak terkena sinar, gelap. Dan sinar
gemilang itu tidak bisa dilihat kalo hati dan pikiran tidak bersih, makanya
puasa 40 hari ketika ditataran isyraqiyyah. Warna sinar tidak bisa dijelaskn
dengan kata – kata, harus dilihat langsung. Sama seperti rasa manis yang tak bisa
di jelasin, harus di rasa.
Bung HAM
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar