السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Allah Pun Merayakan Kebesaran Akal

Manusia adalah berita besar dalam sejarah penciptaan makhluk. Manusia ini juga yang menjadikan malaikat seolah sok tahu dan iblis menjadi iri, dan manusialah satu - satunya makhluk yang diangkat menjadi perdana menteri (khalifah/pengganti Tuhan) yang mengatur semesta (Al – Baqoroh: 30)

Karena malaikat sok tahu tentang manusia (Al – Baqoroh: 30), Allah menyekolahkan adam, mendidik dalam sebuah universitas dan diajari semua Nama, Ilmu, Esensi Dari Setiap Eksistensi dalam semesta raya (Al – baqoroh: 31)

Setelah Adam di wisuda, Allah pun mengadakan semacam debat kandidat untuk menyiapkan adam jadi pejabat di bumi. Allah pun bilang ke malaikat "coba kamu sebutin nama – nama benda (yang ada di langit dan bumi) jika kamu memang benar, cerdas, intelek" (Al – baqoroh: 31).
Malaikatpun pusing, mumet dan tidak tahu. karena malaikat cuma mengerti berdoa, tasbih dan tahmid, mereka cuma bisa bilang "Duh, maha suci engkau, saya nggk tahu" (Al – baqoroh: 32)

Jawaban debat kandidat lalu dilempar ke Adam "Dam, coba sebutin nama – nama benda itu" (Al – Baqoroh: 32). Adam sukses menjawab pertanyaan itu, lalu Allah bilang "kan udah aku bilang, aku ngerti rahasia nama – nama benda di langit dan bumi"
Itulah Allah yang merayakan kebesaran akal yang diberikan pada adam, dengan akal itulah manusia bisa ngurus bumi, membuat peradaban, mengatur kehidupan sosial, politik, membuat komoditas untuk menunjang kehidupan.

Akal manusia adalah cerminan nama Allah yang maha agung "Al – alim, Al – hakim" (Al – baqoroh: 30-33) pengetahuan yang diberikan pada adam ini yang selanjutnya mengantarknnya pada posisi perdana menteri (khalifah).
Ketika Allah menyuruh malaikat membaiat adam dengan bersujud, gantian iblis yang bandel, katanya dia lebih baik dari adam. (Al – baqoroh: 34)
iblis ini menolak intelektualitas adam.

Sebenarnya ayat ini bertalian dengan syarat – syarat seorang pemimpin yang disebutkan dalam hadis nabi dan kitab al – ahkam assulthoniyyah bahwa syarat pemimpin itu harus alim, cendekiawan, kalau dalam istilah plato adalah raja yang filosof atau pandito ratu dalam istilah jawa.

Itulah kenapa, iblis itu tidak akan hormat pada ahli ibadah yang susah mikir, iblis lebih hormat dengan orang alim, intelek meskipun dia tidur. Karena dia cermin nama agung "Al – alim, Al – hakim"

Inilah yang dirayakan Allah dan itulah kenapa Muhammad mewajibkan membaca, belajar sampai china dan belajar mulai kecil sampai mati.

Allah merayakan kebesaran akal, manusia merayakan kebesaran akal.
Bung HAM

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS