Kalau kemaren kita menganalisa tentang adam dengan konsep akalnya, sekarang
hendak mencoba belajar tentang diri Adam, kenapa dia bisa dijadikan pejabat
pengganti Allah. Mungkin analisa ini terkesan sok tahu, tapi itu lebih asik
dari pada tidak tahu.
Manusia itu diciptakan tidak cuma dengan "Kun Fayakun" terus tiba
- tiba adam keluar sambil loncat – loncat, itu tafsiran orang yang malas dan
jarang baca kitab suci, atau kalau baca ya kayak orang kesurupan.
Kalau dalam kitab suci Al – bayan/Al – qur’an ada kata: Lazib, Thin, Sholshol
masa cuma dimaknai "tanah"??
Dalam tubuh manusia, 86 %-nya terdiri dari 4 unsur dominan, yaitu :
– Oksigen (65%)
– Karbon (18%)
– Hidrogen (10%)
– Nitrogen (3%)
Hal ini, nampaknya bersesuaian dengan berita yang terkandung di dalam
ayat-ayat Al Qur’an, sebagaimana terdapat pada 6 (ayat) berikut:
1.
QS. Ar – Rahman (55)
ayat 14:
“Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal – shal) seperti tembikar (Fakhkhar : Tanah yang dibakar) ”.
“Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal – shal) seperti tembikar (Fakhkhar : Tanah yang dibakar) ”.
Yang dimaksudkan dengan kata “shal-shal ” di ayat
ini ialah: tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar ” atau oksigen
(O), sedangkan kata “fakhkhar“, ialah “zat arang ” atau atom karbon (C) .
2. QS. Al – Hijr (15) ayat 28:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah liat (shal-shal) dan lumpur hitam (hamaa-in) yang berbentuk (berupa)”.
Di ayat ini kata “shal – shal” yang bermakna
oksigen (O), sedangkan kata “hamaa-in ”ialah: “zat lemas” atau nitrogen (N).
3. QS. As - Sajadah (32) ayat 7:
“Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada tanah (thien )”.
Yang dimaksud dengan kata “thien” (tanah) di ayat
ini ialah atom hidrogen (H).
4. QS. Ash – Shaffaat (37) ayat 11:
“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (Laazib)”.
Yang dimaksud dengan kata “laazib ” (tanah liat)
di ayat ini merupakan hasil persenyawaan antara “zat besi” atau ferrum
(Fe) dengan Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
5. QS. Ali – Imran (3) ayat 59:
“… Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah (Turab) kemudian Allah berfirman kepadanya ‘Jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”.
Yang dimaksud dengan kata “Turab ”(tanah) di ayat
ini ialah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “zat-zat
anorganis”.
6. QS. Al Hijr (15) ayat 29:
“Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku
kepadanya (Ruh daripada-Ku)…”.
Di ayat ini, menerangkan tentang proses terakhir
kejadian manusia, yaitu melalui ditiupkannya ruh. Proses yang melibatkan
“campur tangan” MAHA PENCIPTA ini, menjadi pembeda antara Kaum Beriman dengan Kaum
Atheis. Pihak Atheis menolak, proses
munculnya kehidupan yang datangnya dari ALLAH, sementara mereka sendiri kebingungan untuk menjawab,
darimana datangnya asal kehidupan itu?
Pada ke-enam ayat Al – qur’an ini Allah telah menunjukkan tentang proses
kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya
sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke – lima tentang kata “turab” (tanah)
ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat Anorganis. Zat anorganis ini baru
terjadi setelah melalui proses persenyawaan atom.
Jelasnya adalah Persenyawaan antara fakhkhar (atom karbon (C) : zat arang), shal-shal (atom oksigen (O)
: zat pembakar), hamaa – in (atom nitrogen (N) : zat lemas) dan thien (atom
hidrogen (H) : zat air), kemudian bersenyawa dengan “laazib” yang merupakan
hasil persenyawaan besi (Ferrum/Fe),
Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.
Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah “Turab” (zat-zat
anorganis) dalam QS. Al – Imran (3) ayat 59. Dan salah satu di antara zat – zat
an-organis yang penting ialah “Zat
Kalium/Ca” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam
otot-otot. Zat Kalium ini dianggap terpenting karena mempunyai aktivitas dalam
proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.
Dengan berlangsungnya aktivitas “proteinisasi” berlanjut kepada “proses
penggantian” yang disebut “substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi,
lalu menggempurlah elektron-elektron kosmik yang mewujudkan sebab pembentukan (
formasi ), dinamai juga “sebab wujud”
atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Kosmik merupakan
sinar yang mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat – sifat zat yang berasal
dari tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan pembentukan tubuh
manusia (Adam). Sinar kosmik, bisa disebut nur ilahiah? seperti teori filsafat Isyraqiyyah, Hikmah Al – Mutaaliyyah.
Tafsir surat annur di kitab Al Ghazali Misykatul Anwar.
Selain dimensi material, diri manusia terdapat unsur spiritual yaitu akal,
perasaan atau Qolbu, nyawa, hasrat menyebutken eksisten di langit dan
bumi, karena akal-lah manusia bisa mengerti kitab suci, bisa mmbedakan baik
buruk. Disini termasuk juga Qolbu, nurani, naluri.
(nafsu). Akal manusia itu bertalian erat dengan indera, karena punya indera adam bisa menjawab ketika Allah menyuruh adam
(nafsu). Akal manusia itu bertalian erat dengan indera, karena punya indera adam bisa menjawab ketika Allah menyuruh adam
Nafsu, itu piranti manusia membuat peradaban, tanpa nafsu pingin terbang,
manusia tidak mungkin membuat pesawat, tidak mungkin dia mmbuat rumah meski
kepanasan kehujanan.
Dalam nafsu itu tidak bisa dimatikan, karena nafsu adalah takdir yang given, yang tidak boleh itu menuruti nafsu. Penjajahan manusia oleh manusia adalah karena menuruti nafsu. Yang paling
agung tentang diri adam adalah "Roh kudus: Roh suci/ Roh fitrah " roh
inilah yang membedakan adam dan makhluk lain. Ini dimensi lahut, dan aku nggk ngerti soal ini.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video, dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Bung HAM
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video, dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar