Imam Ali, Ghouts, qutub dan afrad yang sendirian
ketika dalam perjalanan ke shiffin, dari kejauhan ada seorang yang berjalan
tertatih, semakin dekat rambutnya gondrong, pakaiannya sederhana, jalannya sederhana,
memakai tongkat.
Setelah semakin dekat, pasukan imam Ali berteriak " uwais al qarni, itu
uwais " pasukan bergemuruh. Imam ali membentangkan tangan, lalu berpelukan
dengan uwais. Imam ali, seorang wali qutub, ghouts sekaligus seorang afrad yang
slalu sendirian, bertemu wali abdal, semua tersenyum,
lalu kembali berjalan.
Ditengah jalan melewati gurun, pasukan kehausan, kuda pun kehausan. Imam Ali
berjalan sendirian, terus melangkah hingga sampai di sebuah gereja, imam Ali
berhenti, lalu berbincang dengan pendeta di atas kuil. Imam ali mencari air,
lalu pendeta berkata "ini gurun, tidak mungkin ada air untuk minum pasukan"
imam Ali tersenyum lalu menghormat pada pendeta.
Imam Ali berjalan, di sebuah gundukan imam berdoa, lalu dia kembali ke
pasukan untuk membongkar gundukan. Setelah dibongkar ternyata sumur yang ratusan
tahun tertutup batu besar, puluhan pasukan tidak mampu mengangkat, imam ali
berdoa, lalu dia mengangkat batu itu, imam Ali yg berhasil mendobrak benteng
besar khaibar kembali mengangkat batu yang tidak bisa diangkat puluhan pasukan,
diangkatnya. Airnya melimpah.
Dari atas kuil, pendeta bertanya pada pasukan "siapa dia?"
pasukan bilang "ali"
pendeta berkata "elia, itu elia"
sang pendeta teringat pada nabi elia.
pasukan bilang "ali"
pendeta berkata "elia, itu elia"
sang pendeta teringat pada nabi elia.
perang shiffin, imam Ali menang secara militer tapi kalah dalam politik,
malam itu sendirian, menangisi zaman dan umatnya, ketika hampir subuh,
sekumpulan angsa gelisah, menangis, bingung. Mendekati masjid
orang – orang mengusirnya, imam ali berkata "biarken angsa itu, mereka sedang berkabung"
imam Ali tahu, ini hari terakhirnya, seperti yang di katakan nabi Muhammad, kakak dan mertuanya.
orang – orang mengusirnya, imam ali berkata "biarken angsa itu, mereka sedang berkabung"
imam Ali tahu, ini hari terakhirnya, seperti yang di katakan nabi Muhammad, kakak dan mertuanya.
Bung HAM
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, video, dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar