Sajak ini untuk mendiang ayah tercinta
Sang ayah terbunuh. . .
Ayah terbunuh sadis tanpa belas kasian. . .
Ayah terbunuh sadis tanpa iba. . .
Ayah terbunuh karena menjadi pengusaha sukses. . .
Salahkah ayah bekerja keras?
Salahkah ayah menjadi manusia baik? Ayah terlalu baik untuk hidup bersama manusia - manusia bodoh, bejat, malas, sesat, dengki, perek, dan serba tidak baik lainnya menyelinap dalam diri mereka yang kotor itu bagai comberan yang mengeluarkan bau dari lubang kecil namun sangat menyengat hidung, hati kita. . .
Salahkah ayah menjadi beda dan jauh lebih baik dari mereka yang kerja biasa - biasa saja itu?. . .
Mengapa kalian membunuh sang ayah, yang harapapan anak - anak bertumpu padanya?. . .
Bagai petir menyambar seketika tanpa gemuruh yang berarti, memedihkan hati, memupuskan harapan - harapan, menghancurkan kebahagian, meresahkan perasaan tenang, hancur berantakan, pecah luluh lantah berkeping - keping lalu tertindih hingga remuk menyisahkan butiran -butiran sirna. . .
Hancurkan saja . .
Malang, 5 November 2015
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Sang ayah terbunuh. . .
Ayah terbunuh sadis tanpa belas kasian. . .
Ayah terbunuh sadis tanpa iba. . .
Ayah terbunuh karena menjadi pengusaha sukses. . .
Salahkah ayah bekerja keras?
Salahkah ayah menjadi manusia baik? Ayah terlalu baik untuk hidup bersama manusia - manusia bodoh, bejat, malas, sesat, dengki, perek, dan serba tidak baik lainnya menyelinap dalam diri mereka yang kotor itu bagai comberan yang mengeluarkan bau dari lubang kecil namun sangat menyengat hidung, hati kita. . .
{I} Sosok Mendiang ayah tercinta {I} |
Salahkah ayah menjadi beda dan jauh lebih baik dari mereka yang kerja biasa - biasa saja itu?. . .
Mengapa kalian membunuh sang ayah, yang harapapan anak - anak bertumpu padanya?. . .
Bagai petir menyambar seketika tanpa gemuruh yang berarti, memedihkan hati, memupuskan harapan - harapan, menghancurkan kebahagian, meresahkan perasaan tenang, hancur berantakan, pecah luluh lantah berkeping - keping lalu tertindih hingga remuk menyisahkan butiran -butiran sirna. . .
Hancurkan saja . .
Malang, 5 November 2015
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar