Pertamanya
saya tidak tau dibayar siapa kerja pertama pada event pameran di
taman budaya jalan sukarno hatta malang yang jelas saya diterima oleh
adhi begitu nama laki – laki yang akrab saya sapa bang adhi,
ngakunya asal dari padang, banyak pengakuan cemerlang tentang dirinya
pernah kuliah di jurusan hukum tapi tidak menamatkan diri, dan
memiliki sejumlah uang, dan membayar sejumlah utang karena dirinya
korban penipuan tuturnya padaku, tentang masa lalunya yang kelam
keluar masuk klab, diskotik menghabiskan uang, dan kehidupannya yang
suram dimasa lalu, hari ketiga saya bekerja ketika rehat senggang
istrahat larut malam, bang adhi atau laki – laki asal padang itu
tipical pribadi dingin cepat akrab dan kelihatannya orangnya loyal,
luwes, supel, dan memiliki sejuta trik agar terlihat mahal di dunia
intertaint, dia terlihat sebagai promotor kelas kacang jika
dihadapkan dengan promotor kelas nasional atau internasional, namun
dikalangan kru official partner satu garapan event dia sangat
diandalkan, dihargai.
Awal
perkenalan saya dengan adhi sejak hijrah tiga bulan yang lalu diakhir
tahun 2015 saat itu saya bilang pada temanku namanya alex dijogja
tentang keberangkatan saya kemalang beberapa hari sebelum berangkat
kemalang menemui adik saya, dan alexpun bilang bahwa dia mau untuk
membantu saya mencarikan relasi kawan yang memiliki pekerjaan untuk
saya dimalang nantinya sebelum dan setelah tiba beberapa hari,
sebelumnya saya tidak menanyakan tetapi alex sendiri yang menawarkan
jika mau kamu tak kenalin dengan teman saya yang memiliki pekerjaan
dan memiliki saham disalah satu perusahaan dimalang asal padang
tuturnya padaku, malam itu saya sms menanyakan posisinya, “sekarang
datang aja mas di taman budaya jalan suhat” balasnya, setelah
sampai saya ngobrol sesaat dengannya kemudian dikenalkan dengan
beberapa pekerjanya yang lain, beberapa saat kemudian datang dua
orang perempuan asing berpostur besar kemudian diperkenalkan adhi
padaku, kedua perempuan itu sikapnya sok kenal sok dekat SKSD dengan
alex yang dijogja, seorang laki – laki pekerja adhi acuh tak acuh
menampakan sikap tak suka padaku dalam hatiku sayakan tidak butuh
kamu yang saya butuh adhi untuk bekerja denganku, benar dugaan saya
ternyata laki – laki itu mamandang orang dari penampilan, maklum
penampilan saya malam itu urak – urakan dan kotor, mengenakan baju
kaos putih saya pakai empat hari yang lalu tampak hitam dibagian
lehernya dan jaket yang tampak kumal karena seminggu belum dicuci,
dua laki – laki itu pamit keluar mencari makan padaku dan saya
diperintahkan untuk menjaga stand – tenda tempat barang – barang
mereka disimpan sesaat kemudian adhi datang dan menanyai kedua
pekerja laki – lakinya yang barusan keluar, “A dan B kemana
jhon?” tanyanya padaku, “nggak tau bang katanya keluar sebentar”
jawabku, kemudian dia pergi kearah mobilnya yang jaraknya sepuluh
meter parkir diarah selatan dalam taman budaya, dia ambil barang
yang ada dalam plastic berwarna putih ternyata flakban, jhon kamu
bisa nggak flakban karpet – karpet itu, iya bank bisa, setelah
beberapa saat kemudian saya menyelesaikan pekerjaan merapatkan, dan
merapikan sejajar karpet stand tempat pameran nanti, kemudian dia
menyuruh saya untuk minum dan meneruskan pekerjaan untuk merapikan
sejajar 100 X 50 meter karpet dalam gedung budaya di taman budaya
jalan sukarno hatta.

Event
kedua saya kerja di konser kotak yang diselenggarakan di DOME UMM,
selama dua hari tiga malam saya kerja full time tidak dibayar sampai
saya menuliskan cerita ini tanggal 3 desember 2015 tentang prilaku
atasan pegawai Jade Indopratama, saya belum dibayar dengan dalih
bahwa kerja saya tidak bagus kata adhi yang saya panggil bang adhi,
tutur kepada alex “bahwa saya itu tidak mau dibayar kantor, dan
berdalih bahwa kerja saya tidak memuaskan” padahal kerja saya
maksimal sampai dua siang dua malam dari awal hingga tuntas
penyelenggaraan panggung saya selalu kerja bahkan ketika mereka
pulang saya tetap berada ditempat penyelenggarakan menjaga nungguin
semua lingkungan terselenggaranya panggung, mulai dari sound system,
panggung, stand PKL, dll, siang hari sibuk kerja panggung, malam
pasang pagar panggung, belum lagi pembelengguan karakter dilapangan
yang dilakukan oleh adhi, saya tak sepatah katapun dilapangan
penolakan terhadap instruksi kerja dari adhi namun tuturnya pada alex
bahwa saya “pemalas” dan tidak bisa kerja produksi, padahal ada
seorang bapak yang saya tidak kenal namanya yang menurut saya di
baik, mungkin pak rahmat namanya kalau tidak salah ingat yang baik
sikapnya padaku, mempercayakan padaku untuk merapikan dan mengunci
pagar pembatas penonton dengan panggung konser malam berlangsungnya
konser, saya percaya banyak yang baik dikantor jade indopratama, tapi
gara – gara beberapa orang perusahaan yang bergerak di bidang
advertising ini jadi buruk pencitraannya, seperti bank adhi yang
terakhir saya hubungi melalui nomer handphonenya tidak pernah
menjawab padahal nomornya aktif berkali – kali saya hubungi tidak
pernah di terima telefon saya.
Lewat
tulisan cerpen nyata ini, saya JHON mengatakan sikap menuntut bayaran kerja saya
terakhir dikonser kotak DOME UMM, Jika tidak dibayar atau tidak
ditindak lanjuti dalam dua hari mulai terhitung setelah saya memuat atau memposting
tulisan ini di blog milik saya akan melaporkan kepihak yang berwajib.
Dengan hormat saya menuntut tanggung jawab, dan menolak tunduk pada
eksploitasi tenaga saya oleh adhi. Salam hormat pada pimpinan CV.
Jade Indopratama.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar