"Manusia itu tidak akan pernah belajar ketika dipuji, tapi dia akan
cepat belajar ketika dicaci maki,
itulah manfaat caci maki"
Kalo
ngomong soal demokrasi kan tidak lepas dari orang banyak dan
orang banyak itu punya bermacam kepentingan, wajar kalo rebut,
dari keributan itu setiap orang bisa belajar, mana yang bermutu mana yang nggk, mana yang visioner mana yang cuma retorika.
Di
dalam masyarakat yang
pikirannya tidak bermutu, demokrasi bisa menjadi racun dan kekacauan. pikiran
tidak mutu ini bisa dibangun dengan dialektika, diskursus, dan yang melempar isu ini harus orang yang punya kekuasaan. misalnya kasus
freeport, ketika yang
melempar isu cuma mahasiswa, nggk ada efeknya, ketika yang lempar isu menteri kayak kemaren, rame berbulan bulan, coba pak pejabat bilang "
tutup freeport !!! "
Masyarakat
indonesia itu jiwanya patron, dia tidak melihat apa yang dikatakan, tetapi melihat siapa yg mengatakan, walaupun nggk mutu tapi yang melempar isu adalah penguasa,
pasti rame.
Zaman
yang paling gaduh itu zaman
gus dur, karena gus dur tahu apa yang
harus dibangun, dia banyak
melempar isu, disitu masyarakat belajar dan sedikit cerdas.
demokrasi itu harus Gaduh, harus debat, harus
saling kritik.
"Kalo nggk gaduh kayak pertapa dong.."
Catatan bung Haidar Aly Mahmudi
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar