Petualangan Dinda mencari kewajaran hidup |
Tulisan
ini berawal dari diskusi dan masuk dalam tidur menjadi mimpi
Kemudian
malam hari mimpi belum terwujud itu menghantui alam fikir
Ikut
berontak dalam tidur lelap dro’eng,
Namun
sebentar terbangun oleh mimpi buruk,
Ia
selalu tidak nyenyak,
Terbangun
dari lelap sebentar
Masih
banyak mimpi – mimpi yang belum terwujud
Hingga
niat dro’eng untuk perubahan
Pecah
menjadi pemberontakan kecil dalam tulisan – tulisan singkat
Suara
dari ketidak wajaran
Menjadi
wajar untuk kita suarakan
Pemberontak
tulisan kecil menjadi pengganggu bagi sang tuan
Semoga
tuan – tuan malu dan tidak merasa terganggu
Tuan
ini suara perubahan dari dalam gubuk kecil
Disamping
sebentar menyisahkan nasi yang bau amis teri sisa
Mengganjal
perut anak yang belum pulang dari sawah.
Bau
amis ikan rasanya enak sebagai gairah nafsu makan
Tidak…
Itu
tidak enak dik, jika kau bandingkan makanan mereka dalam rumah mewah
Yang
dipagari dengan pagar tembok tebal dan tinggi
Adik Suwar sangat sabar hidupnya |
Dipintu
pagar tembok mereka ada besi yang tajam yang selalu terjaga
Tidak…
Tidak
seperti kau dan aku yang miskin dan melarat sangat hidupnya
Jadi
manusia yang nakal dik
Karena
kau baik menjadi asing
Asing
bagi mereka kebaikanmu
Karena
mereka hanya memahami kebaikan dalam pemahaman dan ajaran yang
ditulis oleh nabi – nabi
Dan
tidak pernah mau melakukan kebaikan untukmu dan untukku bagi diri
mereka
Karena
mengikuti aturan itu belenggu
Dengan
aturan mereka membelenggu dirimu dan diriku.
Biarlah
mati
Kematian
adalah cerita melawan aturan yang belenggu
Belenggu
bagi dirimu
Kewajaran
yang tidak wajar
Menjadi
wajar bagi mereka.
Semoga
tulisan tentang tujuh tokoh ini menjadi praksis nyata awal sangat
ber-arti perubahan sikap perlakuan mereka dan bagi siapa saja yang
merasa punya nama besar disiru, dimanggarai raya dan di negeri antah
barantah yang tercinta ini terhadap pembangunan manusia dan
pembangunan fisik infrastruktur disiru juga ditingkat level manggarai
raya. Amin….
Ada
tujuh tokoh yang sering di dengungkan namanya oleh dro’eng siru
maupun luar siru dan manggarai raya pada umumnya, tentang perjuangan
dari awal titik nol yang sangat menyedihkan hingga menjadi sukses
yang tidak sangat menginspirasikan generasi muda juga kurang menarik
perhatian praktek konteks abad 22 ini, tentang kesuksesan bisnis
mereka, tentang kesuksesan akademik mereka dari sarjana hingga doctor
dan professor, tentang mobil rumah mewah juga asset lain dan keluarga
bahagia kaya yang mereka punya, tentang pengakuan gelar yang mereka
sandang ketika berada di depan dro’eng, tentang jabatan di
perusahaan swasta maupun jabatan sebagai pemangku public dinegara
yang mereka duduki di level nasional maupun lokal, berikut deretan
nama ketujuh tokoh yang tidak memiliki jasa untuk siru itu:
- Sayun Herlambang
Sayun Herlambang |
Bapak
empat anak ini pria kalahiran siru , CEO diklat nasional yang sukses
menelorkan strategi manajemen, pemasaran, promosi diklat nasional
dikeluarga besar siru – Yogyakarta yang telah menjamur dari orang
yang berasal dari siru – hingga manggarai raya umumnya dan orang –
orang jawa yang pernah direkrut jadi kariyawan dan telah mengetahui
manajemen bisnisnya mereka juga ikut – ikutan bahkan telah banyak
menjalankan usaha yang telah dicetusnya, kalau anda pergi
kejogjakarta dan mampir ke kantor – kantor pengusaha Jasa diklat
asal siru, maggarai raya, atau jawa yang telah mereka jalankan bisnis
mereka dan cobalah Tanya nama Sayun Herlambang maka akan dipastikan
namanya tidak asing lagi bagi mereka, pendidikan strata satu di STAIM
mengampu disiplin pendidikan agama islam, S2 lulusan UGM disiplin
Hukum Managemen, Menjabat DPRD Yogyakarta perwakilan Partai Gerindra
priode tahun 2009 – 2014, dan ditahun berikutnya kembali maju
mencalonkan diri dikursi legeslatif daerah yogyakarta dengan partai
yang sama namun gagal kalah saing suara dengan mas pandu, pernah maju
dipemilahan kepala daerah manggarai barat saya lupa tahunnya sebagai
wakil atau orang nomor dua namun gagal, sekarang kembali menjadi
pengusaha. Jika anda Tanya dia orang kaya bukan? Pasti anda sudah tau
jawabannya “ia pastinya” dia sangat kaya untuk ukuran manggarai,
apalagi untuk ukuran siru.
Dari
cerita singkat diatas, hebat bukan Sayun Herlambang untuk level
manggarai raya saja dulu?
Namun
taukah kita tokoh ini ternyata dikeluhkan oleh dro’eng khusus siru
tentang peran dan jasanya terhadap pembangunan manusia dan fisik
infrastruktur siru 0% dimata d’ro’eng siru, dia bagai lilin
dimata siru nyala membias ditiup angin menerangi orang lain diatas
kuasanya dan semakin kebawah meleleh dan membakar dirinya sendiri dan
akhirnya mati gelap kembali, dia putra siru yang didengungkan
kesuksesannya namun gagal memaksimalkan segala kemampuannya untuk
pembangunan siru.
Gagal
menyatukan persepsi generasi muda yang punya potensi, tidak peka
membaca perkembangan generasi muda yang punya semangat mau belajar,
akhirnya hanya menjadi romantic kehebatan masalalu yang membuat besar
kepala bagi tokoh cerita dan bagi pendengar, dan pembaca menjadi
cerita pilu sangat menyedihkan jika membandingkan keadaan dirinya
dengan keadaan bapak sayun herlambang. Lalu bapak sayun berkata
makanya kerja, dan rakyat hanya bilang iya pak. Terima kasih.
- Syakar A.Jangku
Syakar A.Jangku |
Pria
berjenggot tipis ini kelahiran mboleng siru paman sepupu Sayun
Herlambang satu etnis marga Ndahe, syakar seorang intelektual, pakar
retorika, public speaking handal, ada yang berungkapan sedikit
gambaran tentang tokoh ini “ome
presa get hia lemot taung nai data senget do”.
menempuh S1 pendidikan agama islam di UIN sunan kalija dan
melanjutkan jenjang S2 Prodi Manajemen Pendidikan PGMI di UIN sunan
kalijaga juga, kemudian mengajar sebagai guru di SMA UII dan dosen
disalah satu UPT swasta dijogjakarta, tahun 2009 maju dipemilihan
legislatif Kabupaten manggarai barat, berkat dukungan keluarga besar
siru, Siru – Yogyakarta dan warga dapil 3 lembor, lembor selatan,
dan welak akhirnya lolos sebagai DPR wakil dapil 3 dari partai PKS,
selama menjabat sebagai wakil rakyat di kursi DPR maggarai barat
banyak yang mengeluh tentang tokoh ini karena rakyat begitu cinta
padanya, saking cintanya mereka, semua urusan dipermudah oleh
keluarga siru beserta warga siru – yogyakarta, mengenai prilakunya
terhadap rakyat dan dia sebagai wakil rakyat yang gagal mengemban
amanah, tentang hak – hak dro’eng yang diwakilkan olehnya namun
tidak dia berikan hak – hak mereka yang diwakilinya, tentang
pengkhianatan terhadap amanah yang di embankan padanya oleh dro’eng,
tentang tingkah lakunya yang tidak seakrab sebelum duduk dikursi
dewan, tentang sambutannya yang tidak rama ketika rakyat datang
berkunjung kerumahnya, dan banyak keluhan lain dari dro’eng yang
ditujukan kepada tokoh ini sesuai dengan kekpribadiannya yang tidak
wajar sebagai seorang pejabat public. Ada yang bilang ke saya tokoh
ini hanya cocok menjadi penceramah di masjid atau ustadz dipengajian
– pengajian, menjadi tutor dan motifator yang pintar bicara tidak
banyak berbuat. Dengar – dengar kabar terakhir tokoh ini menjadi
ketua MUI manggarai barat yang pantas untuknya.
- Masir Marja
Sumber gambar: Masir Marja |
Lahir
di kampong bara siru, laki tampan ini pengusaha pengusaha sukses domisili jember, mengolah
lahan pertanian tebu, pernah maju Caleg dengan partai gerindra dua
kali, dan dua kali gagal, banyak yang menceritakan sejuta kesuksesan
bisnis orang ini, namun banyak yang mengeluh tentang figure yang tak
tampak familier ini, namun disurabaya namanya disebut – sebut oleh
orang – orang asal manggarai.
- Sabaruddin Hamto
Sumber gambar: Shabarudin Hamto |
Lahir
disiru – lendo, mahasiswa universitas cokro aminoto UCY ini
angkatan 1998 menyandang gelar sarjana hukum dari kampusnya tahun
2015 kemudian mengambil kuliah profesi loyers di UII, desain kerangka
gerakan pemenangan dalam tarung politik, komonikator public handal,
pakar pengamat komunikasi politik hukum, disegani oleh orang –
orang disekitarnya karena kemampuannya dalam komunikasi dan
kelihaiannya mengatur mengarahkan sebuah konflik, tidak banyak muncul
dipublik hanya terdengar dilingkungan keluarga besar siru, namun
namanya sangat mencuat, tokoh ini banyak dikeluhkan, dan
dipertanyakan kemampuannya oleh dro’eng siru.
- Sumardi
Sumber gambar: Sumardi |
- Idil Mustafa
Putra
kelahiran beo siru, bekerja di MA mahkamah agung, namun sering
disebut namanya, tapi tidak terlalu familier dimata rakyat.
- Mustari Mustafa
Sumber gambar: Mustari Mustafa |
Kalau
yang terakhir ini tentunya anda tahu dari nama akhirnya sama dengan idil adalah adik
kandung dari Idil Mustafa seorang akademika intelektual muda, aktif
mengajar sebagai dosen tetap bidang studi filsafat UIN alaudin ma
Doktor filsafat diUIN alaudin makasar dan sekarang sedang meraih
professor filsafat di UIN alaudin makasar. Namun tak banyak membantu
pembangunan manusia dan pembangunan infrastruktur di desa, hanya
punya nama besar dicerita akademik, rakyat membutuhkan sentuhan orang
– orang cerdas untuk membangun SDM dan pembangunan infrastruktur.
Banyak
lagi generasi bermunculan dengan kecerdasan mereka memiliki prestasi
akademik, namun yang paling sering didengar namanya disebut adalah
ketujuh figure diatas yang tidak memiliki jasa berarti untuk siru.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar