“Wahdat
wahidiyyat”
"Wujil, kemarilah"
panggil sunan boning
"wujil, dengarkan kata – kata rahasiaku, kalaupun karena kata – kataku ini engkau masuk neraka, biar aku yang masuk neraka bukan kamu wujil.
Ketahuilah bahwa
engkau bukanlah kesejatian dan kesejatian bukan engkau, barang siapa mengenal diri, semata – mata dia
mengenal gusti allah.
"Kesejatian shalat, bukan shalat maghrib, isya, atau
shalat lainnya, tetapi shalat
itu adalah shalat daim mulat sarira, shalat kelanggengan mawas diri, merasa
dilihat gusti allah dan melihat gusti allah. Itulah makna roroning
atunggal, manunggaling kawula gusti.
Jangan menyembah kalau tidak mengetahui yang kamu sembah, masuk keluarnya
nafas juga harus kamu ketahui, asalnya dari mana dan menuju ke mana, juga tentang
empat anasir halus.
Empat anasir
itu adalah air, tanah, api, angin. Dulu ketika
"ada" diciptakan mengandung empat sifat yaitu al – qohhar, al – jamal, al – kamil, al – jalal. Begitu juga unsur itu ada dalam diri manusia, apa
yang masuk dan apa yang keluar harus diketahui.
Tua muda adalah sifat unsur bumi, kuat dan lemah
adalah unsur api, ada dan tiada adalah sifat unsur angin, hidup mati adalah
unsur air.
Pegangan hidup adalah mengetahui dirinya dan tidak putus – putus bersyukur memuji gusti allah. Tubuh manusia itu seperti sangkar, kamu harus tahu isi sangkar itu, siapa yang tahu semua itu, maka akan tahu dirinya.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar