Jiwa
manusia adalah "lauh" yang
jika selalu dijaga akan dapat
menangkap isyarat yang tak
terkatakan, ibarat cermin dia bisa memantulkan sesuatu yang hadir di depannya.
Jiwa
inilah yang diajari oleh
allah seperti dalam ayat "wa allamal adamal asmaa kullaha".
Inilah
laduni yang diajarkan Allah
pada adam seperti dalam ayat "wa allamnahu milladunna ilma" sehingga
orang yang di didik allah akan
mampu menangkap isyarat dari "lauh" dan ayat ini bertalian makna
dengan ayat "laa yamassuhu illal
muthohharun".
Kata
"muthohharun" adalah isim maf'ul yang bermakna "yang
disucikan". seorang muthohharun ini mampu melihat "lauh mahfudz"
seperti melihat cermin semesta.
Makna
muthohharun dekat dengan pasal 8 al hikam yang berbunyi "idza fataha laka
wijhatan minatta'arrufi" pasal ini juga bertalian dengan ayat "man
yuridillahu khoiron yufaqqihhu fiddin"
Jiwa
ini yang selalu dipanggil
oleh Allah dengan sebutan "yaa ayyatuhannafsul mutma'innah".
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar