السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Menalar Takdir

Aku selalu mencurigai sesuatu, meski hanya angin yang berhembus, karena angin yang berpadu dengan kondisi alam yang tidak beres, akan membawa penyakit.

Kemaren udara begitu panas, seolah terperangkap tanpa bisa bergerak. Aku berjalan di bawah terik, hanya dengan celana panjang, begitu panas, tiba - tiba situasi begitu cepat berubah, mendung bergerak menutup langit, udara berubah menjadi dingin, dan berhembus kencang.

Dan aku merasa sejuk, dan aku lupa angin ini yang membawa penyakit. Lupa itu mirip dengan orang bodoh yang lagi kaget. Dan aku baru sadar pori – poriku menutup seiring dengan hembusan angin yang begitu dingin. Panas yang sejak pagi seolah terperangkap ditubuhku, ada yang menjalar dipunggungku. Dan aku ingat, aku akan terkena demam.

Dan tubuh mulai pegal – pegal, males makan. Tiba – tiba aku teringat sesuatu, ketika imam Ali Bin Abi Thalib ditanya seseorang "ali, kenapa kamu pindah dari rumah yang retak – retak ke rumah baru, apa kamu lari dari takdir ?"
lalu imam Ali menjawab "aku lari dari satu takdir ke takdir lainnya"

Dan aku ingat, aku harus lari dari takdir yang membuat badanku pegal – pegal. Ketika aku menyentuh air, seolah menjadi sangat dingin. Aku berpikir kalau aku mandi, pori – poriku akan makin menutup, dan aku benar – benar akan demam.

Lalu aku menutup diriku dengan pakaian rangkap, agar panas membuka pori – pori kulitku.

Aku ingin Allahku hadir dan aku menyandarkan kepalaku dipangkuannya dan mengusap kepalaku.
Dan aku menghadirkan muhammad disampingku, mengusap bahuku hingga semuanya menjadi sejuk.

Dan Imam Ali seolah tersenyum dan berucap "larilah dari satu takdirmu ke takdir yang lain, akalmu adalah takdir Allah yang maha cerdas disitu tersimpan seluruh nama dan pengertian"
aku cuma berucap "pori - pori kulitku belum terbuka juga"
aku begitu damai seolah begitu dekat dengan Allahku hingga aku tertidur. Tiba – tiba pori – poriku membuka hingga keringat dan panas bisa keluar, disitulah aku gembira, tidak jadi demam.

Setiap penyakit pasti ada obatnya. ya seperti yang dikatakan ibnu Athoillah "sawabiqul himami la tahriqu aswarol aqdari" besarnya himmah, cita – cita tidak bisa menembus dinding takdir. Dan akal adalah takdir Allah yang paling agung, akal manusia mampu memecahkan kerumitan – kerumitan.

Akal manusialah yang mampu menangkap ilham dan wahyu. Akal manusia ini juga yang mampu membaca gerak alam seperti yang dilakukan orang china hingga tercipta ilmu I Ching, tao teh ching, tai chi dan teori sun tzu.

Dalam akal ada yang disebut plato dengan idea yang 5 kategori (being, rest, motion, same, different), disitu manusia bisa mencipta teori. Dan takdir itu tidak bisa dirubah, tetapi bisa dinalar dan diurai, hingga kita bisa mencipta takdir yang lain, karena takdir itu bersama angin, mendung, tanah, mentari, air, gunung. Itulah yang menggerakkan manusia.
 Bung HAM

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS