Dari pengalaman serta hasil gurauan anak-anak remaja, ada pertanyaan
yang ditujukan kepada teman sebayanya yang dianggap pantas untuk curhat,
pertanyaan itu seputar genitalia, dikemudian hari muncul pertanyaan dalam
bentuk yang lain misalnya bentuk tubuh seideal apakah ia serupa dengan artis,
wajahnya mirip agnes monika, atau ayu ting ting bahkan sebagian dari temannya
memberi gambaran erotis yang mengarah pada tindak susila bintang film porno Maria
Ozawa dan nama artis asing yang belum pernah didengar.
Semua
itu adalah gejala normal menurut saya, yang tumbuh dikehidupan remaja tetapi
juga jelas adanya kehausan informasi akan seks, ini mengingatkan kita akan
perlunya pengarahan yang benar untuk mengimbangi laju informasi tentang seks
lewat media online, majala dan film-film tayangan televisi yang agak mengarah
ke adegan-adegan seks itu sendiri.
Media Pendidikan Seks Remaja
Mungkin agak berbeda psyko-sosial
anak remaja yang tinggal di pedesaan dan kota, membuat arah pendidikan yang
beragaa. Selain itu melihat subjek orang tua dan anak masing-masing memiliki
keterbatasan, begitupula lingkungan pendidikan serta sosial-masyarakat yang
beragam
Tidak banyak orang tua yang menilai
persoalan seks ini begitu penting disebabkan keterbatasan waktu, misalnya
dilingkungan perkotaan, selain itu banyak anak remaja masih menganggap seputar
obrolan persoalan seks adalah tabu
sehingga kebanyakan dari mereka mencari teman sebayanya sebagai media
komunikasi atau teman curhat, jika didesa lingkungan antara sesama teman masih
erat dalam lingkungan permainan, namun dikota kebanyakan para remaja memiliki
ruang curhatnya di bilik-bilik warnet, majala, maupun kaset-kaset VCD yang
masih beredar di pasar-pasar tradisionalnya. Tak kalah penting perkembangan
media komunikasi seperti HP andorid pula membuat akses terhadap situs serta
majalah berbau sex makin sehat dan menjamur dimana-mana.
Selain itu suasana keakraban yang
semakin longgar dalam kehidupan keluarga yang tinggal di kota besar, juga telah
ikut merubah pandangan anak remaja terhadap norma-norma tradisional yang
diajukan oleh orang tuanya. Anggapan anak-anak bahwa orang tuanya kolot
terhadap persoalan ini, justeru mempersulit pendidikan seks dilingkungan
keluarga itu sendiri.
Lingkungan Sosial Dan Pendidikan
Pendidikan seks diluar lingkungan
keluarga dapat ditolong baik secara aktif dan pasif. Pendidikan secara aktif
dapat dilakukan disekolah, perkuliahan awal semester dan adanya upaya guru-guru
pengajar dalam mengisi selingan seusai mengisi materi pembelajaran inti. Pada
tingkat tertentu sangat mungkin upaya pemerintah memantau jalannya kurikulum
yang diajarkan di sekolah-sekolah. Sedangkan pendidikan secara pasif dapat
dilakukan dengan menyediakan media belajar berupa buku bacaan seputar
pendidikan kesehatan reproduksi remaja maupun pada tingkat lebih kecil lagi
misalkan mengarahkan opini tentang bahaya MIRAS dan NARKOBA dalam buku-buku
terbitan sebagai proses pendukung buku-buku inti pembelajaran disekolah.
Selain
itu dibutuhkan keterlibatan pemerintah untuk mencegah beredarnya majalah porno
dan buku-buku seputar persoalan seks di masyarakat, namun upaya ini tidak
berhenti pada kasus-kasus faktual dilapangan sebab salah satu tantangan serius
oleh pemerintah adalah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu
cepat dan tidak terkontrol merupakan masalah yang paling akut di lingkungan
kota daripada di desa.
Pendidikan
seks dilingkungan sosial juga diduga dapat mencegah penyakit kelamin HIV/AIDS
di kemudian hari. Mengingat penyalahgunaan alat-alat kontrasepsi yang makin
marak serta munculnya produk-produk baru seputar alat kontrasepsi dan pasar pun
tidak terkendali maka dapat diambil kesimpulan bahwa persoalan penyakit kelamin
diatas bukan persoalan medis melainkan sebuah akibat dari penyakit-penyakit
sosial, apalagi penyakit ini kian hari terus menjangkiti generasi yang memiliki
usia lebih muda di lingkungan perkotaan.
Perlunya keterlibatan pemerintah Sebabnya
dibutuhkan para ahli kedokteran dan pakar psyikologi disamping tenaga pendidik
dan para agamawan dipihak lain untuk melakukan terobosan aktual menyikapi
persoalan ini lebih bersifat sistemik dan tidak kontras terhadap badan-badan
pemerintah yang sudah ada di lingkungan masyarakat.
Oleh: Salim Banga Haliyora Pemerhati Lingkungan.
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar