السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Mata Panglima Hati

Siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam?

***
Dan yang menjadikan sungai – sungai dicelah – celahnya
Dan yang menjadikan gunung – gunung untuk mengokohkannya
Dan menjadikan suatu pemisah
Antara dua laut

***
Apakah disamping allah ada tuhan yang lain?
Sebenarnya? 
kebanyakakan mereka tidak mengetahui

***
Tetapi

Inilah pertanyaan - pertanyaan yang mampu bantu dijawab mata

Memaksimalkan rasio/budi/akal/otak untuk menalarnya

Mengarahkan kebingungan hati yang buta ditengah bimbang menghanyutkan pemiliknya

Terhadap oase iman seseorang

{(Tafakkur QS. An-naml:61)}

“Mata adalah panglima hati
Hampir semua perasaan dan prilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata
 Bila dibiarkan mata memandang
 Yang dibenci dan dilarang
Maka pemiliknya
Berada ditepi jurang bahaya
Meskipun ia tidak sungguh – sungguh jatuh ke dalam jurang”

{(Demikian nasihat Imam Gozali Rohimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin)}

Beliau memberikan wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan,

Ia juga mengutip redaksi sebuah syair:

“Semua pristiwa besar awalnya adalah mata
Lihatlah api besar yang awalnya berawal dari percikan api”
Sama halnya dengan redaksi syair tersebut
Sebagaimana salafussalih/alim mengatakan:
“Banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan sholat tahajud 
Dimalam hari”

Banyak juga pandangan:

“karena selalu cenderung
Kepada yang haram
Sampai menghalanginya dari membaca kitabullah”

Fitnah dan ujian tak pernah berhenti

Sangat mungkin

Kita kerap mendengar

Bahkan mengkaji masalah mata

Namun belum tentu kita termasuk orang dalam kelompok yang bisa memelihara mata

Padahal seperti yang diungkapkan oleh Imam Gozali diatas tadi:

“orang yang keliru
Menggunakan mata
Menggunakan pandangan
Berarti ia terancam bahaya besar
Karena mata pintu paling luas
Bisa memberikan banyak pengaruh pada hati”

Menurut Imam Ibnu al – Qoyyim:

“Mata adalah penuntun

Sementara hati adalah pendorong

Dan juga pengikut

Pertama mata memiliki kenikmatan pandangan

Kedua hati memiliki kenikmatan pencapaian

Dalam dunia nafsu keduanya sekutu yang mesra

Jika terpuruk dalam kesulitan

Maka masing – masing akan saling mencela

dan mencerai”

Dialog imaginer yang beliau tulis dalam kitab Roudatul muhimbin, dalam kitab itu kata hati kepada mata, berikut:

“Kaulah yang menyeretku pada kebinasaan

Mengakibatkan penyesalan

Karena aku mengikutimu beberapa saat saja

Kau lemparkan kerlingan matamu ketaman

Dan kebun

Atau dari kebun yang tak sehat

Kau salahi firman allah

Yaitu khendaknya mereka menahan pandangannya

Kau salahi sabda Rosulullah

Memandang wanita adalah panah 

Beracun

Dari berbagai macam panah iblis”

“Barang siapa yang meninggalkannya karena takut pada allah, Maka allah akan memberikan balasan iman kepadanya, Yang akan didapati kelezatan dalam hatinya”
{(HR.Ahmad)}

“Pada mata
Berkata pada hatinya
Kau dzalimi aku sejak awal hingga akhir
Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin
Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat
Mengikuti jalan yang engkau tunjukan”

Rasulullah. Saw, bersabda:

“Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah, jika ia baik maka seluruh tubuh akan baik pula, dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh, ketahuilah segumpal darah itu adalah hati”
{(HR.Bukhori - Muslim)}

Sejalan dengan hadist diatas ibaratkan:

“Hati adalah raja

Dan seluruh tubuh adalah pasukannya

Jika rajanya baik maka pula pasukannya

Jika rajanya buruk

Buruk pula pasukannya

Wahai hati

Jika engkau dianugerahi pandangan

Tentu engkau rusaknya pengikutmu

adalah

Karena kerusakan dirimu

Dan kebencian mereka

Adalah

Kebaikanmu

Sumber bencana yang menimpamu

Adalah

Karena engkau tidak memiliki cinta pada allah

Tidak suka dzikir padanya

Tidak menyukai firman

Asma

Dan sifat – sifatnya”

Allah berfirman:

“Sesungguhnya bukan mata itu yang buta
Namun yang buta adalah hati
Yang ada didalam dada”
{(QS.Al-Hajj:46)}

Banyak sekali kenikmatan yang menjadi buah pemeliharaan
Atau yang memelihara mata

Coba perhatikan tingkat – tingkat manfaat, yang diuraikan oleh Imam Ibnu Al – Qoyyim dalam Al – Jawabul Kahfi Liman Sa’ala Aniddawa’I Syafii, yaitu:

“Memelihara pandangan mata

Menjamin kebahagian seseorang hamba

Di dunia dan akhirat

Memelihara pandangan

Memberi nuansa kedekatan seorang kepada allah

Menahan pandangan

Bisa menguatkan hati

Dan membuat seseorang lebih bahagia

Menahan pandangan

Akan menghalangi pintu masuk syaitan

Kedalam hati

Mengosokkan hati/akal untuk berfikir

Pada sesuatu yang bermanfaat

Allah akan meliputinya dengan cahaya

Itu sebabnya setelah

Firmannya tentang perintah untuk mengendalikan

Pandangan mata

Dari yang haram

Allah segera menyambung dengan ayat tentang Nur

Cahaya”

***
Perilaku mata dan hati
Adalah
Sikap tersembunyi yang sulit diketahui
Oleh orang lain
Kedipan mata
Apalagi kecenderungan hati
Rahasia diri yang tak diketahui siapapun
Kecuali allah subhanawata’alah 
Dan juga diri sendiri”.

“Dia allah mengetahui
Pandangan mata yang khianat
Dan apa yang disembunyika oleh hati”
Mentafakkuri makna  Dalam Qur’an surat {(QS.Al – mukmin/Gafir:19)}

“Itu artinya memelihara pandangan mata
Akan menuntun suasana hati
Sangat tergantung dengan tingkat keimanan
Dan
Kesadaran penuh akan ilmu allah
Pemeliharaan mata dan hati
Bisa identik dengan tingkat keimanan seseorang”

Dalam sebuah hadits dikisahkan, pada hari kiamat:

“Ada sekelompok orang
Membawa hasanah atau kebaikan
Yang sangat banyak
bahkan Rosulullah Saw.
Menyebutnya kebaikan itu bak sebuah gunung
Namun ternyata allah swt.
Tak memandang apa – apa
Terhadap prestasi kebaikannya itu
Allah
Menjadikan kebaikan itu tak berbobot
Layaknya debu yang berterbangan”

Makna hadits Rosulullah saw. Kebaikan bak sebuah gunung kelompok yang dimaksud  tak ada artinya dihadapan allah swt., Rosulullah saw. Mengatakan:

Bahwa kondisi seperti itu

Adalah

Karena mereka

Adalah kelompok manusia

Yang melakukan kebaikan

Ketika berada bersama manusia yang lain

Namun tatkala dalam keadaan sendiri

Dan tidak ada manusia lain yang melihatnya

Ia melanggar larangan – larangan allah
{(HR.Ibnu Majah)}

“Kesendirian

Kesepian

Kala tak ada orang

Yang melihat perbuatan salah

Adalah ujian

Membuktikan kualitas iman

Disinilah peran mengendalikan mata

Menjaga hati buta

Karena hati selalu dengan sifat bimbangnya

Tetapi 

Hati tidak bimbang jika mata bisa mengarahkan

Disinilah peran pengendalian diri

Larangan allah

Perintah allah

Anjuran nabiyullah”.

Galeri Warna – Warni Hasanah Islami
 Kiriman: Materi tafakkur radio MQ Bandung

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS