السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

CARA PAHAM GARIS KERAS DIMASUKKAN PADA FIKIRAN SESEORANG


Seorang pendoktrin akan bertanya pada orang - orang yang diceramahinya seperti ini
"kalian lebih percaya pada nabi muhammad apa pada kyai?" kata pendoktrin

secara sekilas pertanyaan ini sangat rasional, masuk akal banget. Orang – orang yang pemahaman agamanya baru sedikit pasti akan bilang "lebih percaya nabi muhammad"

Semua orang islam itu wajib percaya nabi, tapi apakah nabi selalu datang pada kita tiap hari untuk mengajar islam pada kita? hanya orang – orang tertentu yang ditemui nabi baik dalam mimpi ataupun alam sadar. oleh karena itu nabi berpesan kalo ulama itu pewarisnya.
coba fikir lagi, dalam islam itu ada ayat "

ﻓَﺎﺳْﺄَﻟُﻮﺍ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (an nahl: 43)

ﺇﻥ ﺍﻟْﻌُﻠُﻤَﺎﺀُ ﻭَﺭَﺛَﺔُ ﺍْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ، ﺇِﻥَّ ﺍْﻷَﻧْﺒِﻴﺎَﺀَ ﻟَﻢْ ﻳُﻮَﺭِّﺛُﻮْﺍ ﺩِﻳْﻨﺎَﺭًﺍ ﻭَﻻَ ﺩِﺭْﻫَﻤﺎً ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻭَﺭَّﺛُﻮْﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺧَﺬَ ﺑِﻪِ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺧَﺬَ ﺑِﺤَﻆٍّ ﻭَﺍﻓِﺮٍ
"Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.”
(Tirmidzi, Ahmad, Ad-Darimi, Abu Dawud)

KONSEKUENSI dari doktrin langsung belajar kepada nabi adalah menolak OTORITAS ulama (menolak
madzhab dan seluruh kitab karya ulama) dan menganggap ikut ulama, madzhab, kyai adalah MUSYRIK.
Doktrin ini mengajak langsung kembali pada Qur'an dan sunnah. Doktrin ini secara rasional sangat benar, tapi konsekuensinya sangat besar. Pendoktrin akan menyuruh mempelajari al - qur'an dan hadis tanpa bimbingan ulama yang RASIKHAH. Maka semakin sedikit yang dibaca dalam hadis dan qur'an, seseorang akan jadi KERAS. PENDOKTRIN menginginkan seseorang kembali pada Islam MURNI, ASLI menolak madzhab karena zaman nabi tidak ada madzhab, tarekat atau Firqoh, semua ini adalah hal baru, hal baru menurut mereka adalah bid'ah dan bid'ah adalah sesat. Itulah kenapa dulu waktu merebut madinah makkah kelompok garis keras banyak membunuh ulama, menghancurkan makam pahlawan islam.

COBA PIKIR, mereka menolak madzhab dan menyuruh belajar langsung qur'an hadis, padahal ulama hadis seperti bukhari, muslim, abu dawud serta lainnya bermadzhab semua.

ZAMAN DULU TIDAK ADA ISTILAH ISLAM MURNI. istilah itu dimunculkan oleh orientalis seperti orientalis memunculkan kembali istilah "JIHAD" untuk menggempur uni soviet di afghanistan. istilah bid'ah itu beda dengan perkara baru (muhdats) dalam fiqih, bahkan nabi melegitimasi perkara baru lewat hadis ini: 

ﻋَﻦْ ﺃُﻧﺎَﺱٍ ﻣِّﻦْ ﺍَﻫْﻞِ ﺣَﻤَﺺ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﻣُﻌَﺎﺫ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞِ ﺇِﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﻤَّﺎ ﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﻥْ ﻳَﺒْﻌَﺚَ ﻣُﻌَﺎﺫًﺍ ﺍﻟِﻲَ ﺍﻟْﻴَﻤَﻦِ ﻗَﺎﻝَ : ﻛَﻴْﻒَ ﺗَﻘْﺾِ ﺇِﺫَﺍﻋَﺮَﺽَ ﻟَﻚَ ﻗَﻀَﺎﺀٌ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻗْﻀِﻰ ﺑِﻜِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ . ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﺠِﺪْ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺒِﺴُﻨَّﺔِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ . ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﺠِﺪْ ﻓِﻲ ﺳُﻨَّﺔِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺍَﺟْﺘَﻬِﺪُ ﺭَﺍﻳْﺊِ ﻭَﻟَﺎﺁﻟُﻮْ . ﻓَﻀَﺮَﺏَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻭَﻓَّﻖَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﻤَّﺎ ﻳَﺮْﺿَﻲ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻮﺩﺍﻭﺩ ‏) .
Diriwayatkan dari penduduk homs, sahabat Muadz ibn Jabal, bahwa Rasulullah saw. Ketika bermaksud untuk mengutus Muadz ke Yaman, beliau bertanya: apabila dihadapkan kepadamu satu kasus hukum, bagaimana kamu memutuskannya?, Muadz menjawab:, Saya akan memutuskan berdasarkan Al-Qur’an. Nabi bertanya lagi:, Jika kasus itu tidak kamu temukan dalam Al-Qur’an?, Muadz menjawab:,Saya akan memutuskannya berdasarkan Sunnah Rasulullah. Lebih lanjut Nabi bertanya:, Jika kasusnya tidak terdapat dalam Sunnah Rasul dan Al-Qur’an?,Muadz menjawab:, Saya akan berijtihad dengan pikiranku. Kemudian Rasulullah menepuk-nepuk dada Muadz dengan tangan beliau, seraya berkata:, Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada utusan Rasulullah terhadap jalan yang diridloi-Nya.” (HR.Abu Dawud)

Menurut hadis di atas ketika kita menemukan perkara BARU yang tidak ada dalam Qur'an, hadis apakah perkara itu Bid'ah? sesat? dan layak diperangi?

Orang yang MENOLAK otoritas ulama akan berijtihad sendiri. Ketika berijtihad dengan cadangan intelektual minim dan bertentangan dengan orang lain maka orang lain akan dilabrak.

Istilah THOGHUT itu serampangan digunakan kelompok radikal ini untuk sesuatu yang memusuhi pikiran mereka. Kalau orang bacaannya sedikit tentang islam, maka demokrasi akan dianggap bid'ah, sistem republik itu dianggap sesat. Kelompok ini sangat manis ketika mendoktrin, tapi kalau cadangan intelektual kita diperbanyak, perkataan mereka akan sangat bertentangan dengan ajaran nabi. 

Bung HAM

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS