السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"
Tampilkan postingan dengan label rupiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rupiah. Tampilkan semua postingan

السلام عليك

Maher Zain - Assalamu Alaika (Arabic) | ماهر زين - السلام عليك | Official Music Video Ya Nabi Salam Alayka Never Forget Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

I Believe

Irfan Makki - I Believe feat. Maher Zain | Official Music Video Freedom | الحرية My Little Girl | Official Lyric Video Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Forgotten Promises

Sami Yusuf - Forgotten Promises You Came To Me Asma Allah | أسماء الله Healing Hasbi Rabbi | حسبي ربي Al - Mu'allim | المعلم Make Me Strong Supplication | دعاء In Every Tear, He Is There I'm Your Hope Wherever You Are Mother All I Need Taha Shine It's a Game Tom Robertson - What You've Become (Feat. Sami Yusuf) Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Pamit

Tulus: performing 'Pamit' from his next third album. (Official Lyric Video)
Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Cerita Kaesang & Gibran

Mata Najwa 24 Februari 2016 Full Video, Cerita Anak Jokowi Full @Kaesang & Gibran Di Najwa Shihab.

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Pengacara Dipuji dan Dicemooh

Kita sering menyaksikan diskusi para lawyer yang tergabung dalam Indonesian Lawyers Club (ILC) melalui layar kaca TVOne. Penonton disuguhi debat sengit di antara para praktisi hukum tersebut.

Walaupun mereka sama – sama berprofesi sebagai lawyer, tetapi mereka tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai suatu masalah yang sedang mereka diskusikan. Orang Jerman bilang: “Noch Suchen Die Juristen Eine Definition Zu Ihrem Begriffe Von Recht” (para ahli hukum tidak mempunyai definisi yang sama tentang apa itu hukum).

Alasannya, para lawyer itu mempunyai cara pandang dan latarbelakang yang berbeda dalam memandang hukum, bahkan dalam memahami persoalan tertentu. Ya, seperti kata orang Romawi: “Actor Sequitur Esse” (orang berperilaku, berbicara atau ber-argumentasi selalu mewakili keberadaannya).

Ada lawyer yang melihat hukum itu sebagai rentetan pasal-pasal belaka. Sedangkan lawyer lainnya memandang bahwa pasal-pasal atau undang-undang hanyalah salah satu sumber hukum dan bukan sumber hukum satu – satunya dalam menyelesaikan suatu persoalan dalam masyarakat. Artinya masih sumber hukum lainnya: hukum adat, doktrin hukum, yurisprudensi, perjanjian atau traktat internasional dan sebagainya.

Memang, tidak semua orang, terutama orang yang awam hukum, bisa begitu mudah menerima perbedaan pendapat di kalangan lawyer itu. Masyarakat pun main pukul rata saja bahwa lawyer itu adalah kumpulan orang-orang yang lihai dalam berdebat atau suka membantah dan menyangkal.

Penilaian seperti itu adalah bukti bahwa di dalam pikiran masyarakat awam bercampur aduk rasa hormat dan ejekan terhadap pengacara. Dalam situasi dan kondisi tertentu para lawyer itu dihormati dan dipuji.

Itu karena memang kebanyakan dari mereka menempati posisi tinggi, tidak saja dalam organisasi profesi mereka tetapi juga dalam instansi pemerintahan, instansi penegak hukum (kejaksaan, pengadilan bahkan kepolisian). Mereka juga jadi konsultan hukum di perusahaan – perusahaan swasta nasional maupun perusahaan asing.

Lawyer pun dicari kaum awam hukum untuk dimintakan pendapat hukumnya bahkan pendampingan saat masyarakat awam menghadapi masalah-masalah hukum. Tetapi pada saat yang sama, para lawyer juga diejek dan dicemooh. Mereka sering dicap sebagai ahli silat lidah bahkan dicap penipu.

Jerome Frank (1889-1957), seorang filsuf hukum, mantan hakim, pengacara terkenal dan intelektual bidang hukum, dalam bukunya berjudul Law and The Modern Mind memberikan penjelasan yang cukup panjang mengapa profesi lawyer itu dicintai, dicari, dipuji dan dihormati? Tetapi mengapa pada saat yang sama, para lawyer justru dicela, diejek bahkan dicaci maki?

Jerome Frank bilang, tidaklah sulit untuk menjelaskan mengapa pengacara begitu dihormati. Sebab, pengacaralah yang mempertahankan prinsip-prinsip dan asas-asas keadilan, merekalah tempat kaum awam mencari perlindungan hukum, tempat kaum awam mempertahankan kesucian hak milik mereka dari rampasan pihak lain. Inilah lahan pelayanan para lawyer di tengah masyarakat. Fungsi – fungsi semacam ini yang memberikan martabat kehormatan kepada pengacara.

Tetapi mengapa pada saat yang bersamaan, rasa hormat pada profesi lawyer itu, muncul pula penghinaan atau sinisme pada profesi pengacara itu sendiri? Martin Luther King pernah mengatakan: “seorang pengacara yang baik, pastilah ia seorang penganut agama kristen yang paling buruk”. Itu dia ungkapkannya pada abad ke-16.

Komedian panggung selalu membuat orang bisa tertawa dengan permainan kata – kata mereka, termasuk bagaimana para komedian memandang profesi pengacara itu. Di mata para komedian, pengacara itu identik dengan pembohong. Bisa terlihat dari salah satu bait puisi dari komedian Gay berikut:

“Aku tahu kalian para pengacara.

Dengan keahlianmu, kamu bisa dengan mudahnya memelintir kata – kata

Dan memberikan arti pada kata – kata itu dengan sesuka hati kamu.

Dengan keahlianmu, bahasa menjadi beku dan liat.

Kamu pun dapat membuat klienmu bertekuk lutut di hadapanmu”.

Josh Billings justru tidak sabar dan tidak perlu memakai kata yang berputar – putar untuk mengungkapkan ketidaksukaannya pada profesi pengacara itu:

Menyelesaikan suatu masalah melalui ranah hukum.
Dengan menggunakan jasa pengacara bagaikan menguliti sapi yang baru menghasilkan susu. Peternak mendapatkan kulitnya, sedangkan dagingnya diberikan kepada pengacara”.

Dalam bukunya berjudul “Hudibras”, Butler mengemukakan sinismenya terhadap profesi pengacara:

“Orang yang sudah mengalami kerugian, tetapi justru minta jasa pengacara untuk mendapatkan pertolongan, adalah orang-orang yang lebih pandir daripada orang – orang Skotlandia. Mengapa? Orang Skotlandia, kalau ada seorang pencuri yang telah merampok seluruh isi rumahnya, ia justru mencari dan meminta bantuan pada orang yang licik dan rakus harta, untuk membantunya mendapatkan barang-barangnya lagi”.

Tanpa tedeng aling – aling, Arnold Bennet mencela profesi pengacara:

“Pengacara adalah musuh paling jahat dalam perkembangan sosial saat ini”. Ia senafas dengan Ambassador Page yang mengatakan: “Saya kadang berharap tidak pernah ada pengacara di dunia ini”.

Semua cemoohan, sinisme, ejekan itu berangkat dari pengalaman pribadi orang – orang awam hukum di tengah masyarakat bahwa para pengacara itu sering bermuka dua, berperilaku “karaoke” (kanan kiri oke), mengabaikan konflik kepentingan dalam menangani perkara. Perkataan – perkataan yang mereka ucapkan sering bermakna ganda.

Mereka juga sering terlibat dalam penipuan dan permainan bisnis perkara. Berargumentasi berputar-putar semata-mata untuk menyelamatkan klien mereka tanpa mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas, dan akhirnya mereka tenggelam dalam praktek kemunafikan.

Di sinilah tantangan bagi para pengacara bagaimana mereka memantaskan diri dalam berperilaku di tengah masyarakat. Untuk meminimalisasi penilaian negatif dari kaum awam maka para lawyer seyogyanya memegang teguh etika profesi bahwa profesi bukan semata-mata sebagai sumber nafkah tetapi dari itu bahwa profesi sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri dan sarana untuk melayani sesama demi tercapainya kesejahteraan bersama (bonum commune).
Kraeng Edi Danggur, Jakarta.

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Bulan

Bulan.. 

apa kau mendengarku
kuingin kau hadir malam ini
dengan gemerlap cahayamu yang penuh
tanpa ada mendung yang berarak menutupi

Bulan..
 
apa kau mendengarku
aku masih duduk termenung
ditemani detik waktu yang tak berujung
menatap malam yang temaram
dan merasai hembusan angin yang mulai dingin
Kuingin cahaya lembutmu menyapaku
bersama seutas senyum
merasuki setiap sel – sel otakku
hingga kau abadi dalam imajinasiku

Tapi bulan..

aku tidak ingin kesuraman malam ini
dengan hembusan angin yang bergemuruh membadai
menumbangkan ranting – ranting

Bung HAM

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Membaca Bung HAM

Mahasiswa Goblok
Mahasiswa yang tidak mengkritik, tidak protes itu tidak taat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tugas mahasiswa ya "Wa Tawashou Bil Haq" mengatakan yang benar baru kemudian "wa tawashou bis shobri" kita sabar dalam perjuangan mengatakan kebenaran.

Mahasiswa itu seharusnya demo menolak revisi UU KPK, kuliah terus mau jadi apa sih. jadi dukun??

Tahun 80-90 – an
*      Di  uni soviet yang komunis, tidak boleh ngomong bebas atau mengkritik, tapi jatah makan, susu, dll ditanggung negara.
*      Di amerika serikat yang kapitalis, bebas kritik, protes atau mau loncat – loncat silahkan, tapi makan cari sendiri.
*      Di indonesia, komunis bukan, yang kapitalismenya malu – malu, tidak boleh mengkritik, protes dan makan cari sendiri. Kalau tidak dapat jatah sabar aja, kalau dapat sedikit bersyukurlah supaya untung dan selamat.

UUD 45 Itu Bilang Begini
"Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan"

Jadi seluruh rakyat indonesia itu keluarga, sebagai keluarga kalau ada yang belum makan, ayo makan bareng, kalau tidak punya rumah, masjidnya kosong kok, ini rumah Allah, silahkan menginap. Tidak dikunci kok.
Ini minyak milik bersama seluruh rakyat kok, bukan milik keluarga si A, si B, si C, hutan ini juga bukan milik satu keluarga, pulau, laut. Milik kita bersama sebagai keluarga besar.

2010 Indonesia Gabung Di ASEAN
Tahun 2010, indonesia gabung di ASEAN china free trade area, sekarang, puluhan ribu pekerja china menyerbu indonesia to?
Tahun 2016 akan dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN, pekerja ASEAN akan menyerbu indonesia. Lah singapura itu tidak punya tanah, taraf pendidikan mereka rata – rata tinggi, ya mereka akan buka lapak di indonesia.
Coba, kenapa banyak pengusaha singapura punya jutaan hektar tanah di indonesia?? karena singapura tidak punya tanah.

Ayo Sekolah..!!
Catatan bung HAM

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono
Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS