Di sini saya menggunakan kitab Bulughul Maram, bab riba untuk menganalisa jual beli valuta asing,
hadis dari Abu Said Al Khudry, Nabi
menyatakan:
"Janganlah kalian
menjual emas dengan emas kecuali harganya sama, janganlah menambah sebagian
pada sebagian lain, janganlah kalian membeli uang dengan uang kecuali harganya
sama."
System ekonomi politik internasional sangat tidak adil
ketika terkait dengan jual beli valuta asing. Ada mata uang yang nilainya lebih
rendah dari mata uang lainnya, ketika mata uang satu negara digunakan untuk
transaksi internasional, nilainya otomatis naik.
Suatu negara ketika mengeluarkn mata uang, jumlah uang
yang beredar harus dijamin dengan cadangan emas bank sentral yang nilainya
sama. Indonesia jelas, cadangan emasnya melimpah tetapi kalau The Fed Amerika Serikat
itu milik swasta dan tidak mempunyai cadangan emas sebanyak nilai uang yang
beredar, hanya karena transaksi internasional menggunakan dollar sementara
nilai dollar lebih tinggi dari rupiah. ini akal – akalan, nilai dollar itu
tidak lebih dari bungkus nasi. Seumpama AS punya cadangan emas, maka nilai emasnya
hanya 5% dari dollar yang beredar di dunia.
Ketidakadilan lainnya adalah ketika suatu negara hutang
10 dollar ke negara lain dan harga dollar 10 ribu, setahun kemudian harga
dollar 13 ribu, utang luar negeri akan membengkak. ini adalah RIBA dan sangat
membebani negara dan rakyat, lah indonesia utangnya 4000 trilliun dan akan
meningkat kalau dollar naik.
Krisis ekonomi
1998 yang menghancurkan indonesia seperti itu gambarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar